Penguatan Kapasitas Penjaminan Mutu melalui Koordinasi Awal Penyusunan Modul Pelatihan SPMI, AMI, dan Sertifikasi Auditor

.

 

Direktorat Penjaminan Mutu (DPM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar kegiatan Koordinasi Awal Penyusunan Modul Pelatihan untuk Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Audit Mutu Internal (AMI), dan Sertifikasi Auditor. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat 2, Gedung Imam Barnadib Lantai 6 (04/7/25) dan dimulai pada pukul 12.30 WIB, serta melibatkan para pakar SPMI di UNY. 

Koordinasi ini menjadi langkah awal dalam perencanaan pelatihan SPMI, AMI, dan Sertifikasi Auditor untuk memastikan bahwa bahan-bahan pelatihan yang telah dimiliki ada pembaruan dari tahun sebelumnya. Pelatihan tersebut dirancang untuk memperkuat kapasitas pelaksana penjaminan mutu di perguruan tinggi agar memiliki pemahaman dan keterampilan menyelenggarakan sistem penjaminan mutu perguruan tinggi. Untuk meningkatkan mutu pelatihan, DPM menekankan pentingnya penyusunan modul berbasis regulasi dan mengacu pada praktik terbaik dalam bidang penjaminan mutu. Oleh karena itu, forum koordinasi awal ini menjadi momen penting dalam menyatukan persepsi, menyusun arah dan ruang lingkup pelatihan, serta merancang struktur dan isi masing-masing modul.

Dalam forum tersebut, tim penyusun juga mendiskusikan capaian pembelajaran, menetapkan timeline penyusunan modul, serta menyepakati mekanisme kerja tim. Selain itu, identifikasi terhadap regulasi dan referensi yang akan menjadi dasar penyusunan materi juga menjadi bagian integral dari diskusi. Direktur Penjaminan Mutu, Prof. Dr. Lia Yuliana, S.Pd., M.Pd., dalam arahannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas bidang dan kesamaan persepsi dalam menyusun materi pelatihan. Ia menyampaikan bahwa modul yang dikembangkan tidak hanya harus sesuai dengan ketentuan regulatif, tetapi juga aplikatif di lingkungan perguruan tinggi. Ia berharap hasil koordinasi ini menjadi fondasi kokoh bagi proses penyusunan selanjutnya, yang pada akhirnya akan mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan.

Kegiatan ini menghasilkan sejumlah kesepakatan awal, termasuk rancangan struktur isi modul untuk setiap topik pelatihan, ruang lingkup pelatihan, serta pembagian tugas dalam tim penyusun. Koordinasi ini menjadi langkah strategis dalam membangun sistem pelatihan penjaminan mutu yang lebih terarah, terukur, dan berdampak nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan tinggi.