UNY Mantapkan Revisi Hasil Desk Evaluation joint SAR ACQUIN untuk Cluster FIP, FISIP, dan FP

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terus memperkuat komitmennya menuju pengakuan mutu internasional melalui kegiatan bertajuk “Akreditasi Internasional: Revisi Hasil Desk Evaluation Joint SAR ACQUIN Cluster FIP, FISIP, dan FP”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 20 Oktober 2025, bertempat di Ruang Rapat 1 Direktorat Penjaminan Mutu (DPM) Gedung Imam Barnadib lantai 6.

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari hasil review bersama Project Manager ACQUIN, Mr. Robert Raback, yang telah dilaksanakan pada 10 Oktober 2025 lalu. Melalui kegiatan ini, UNY melakukan penyempurnaan terhadap dokumen Joint Self Assessment Report (SAR), Module Handbook, dan Annex untuk memastikan seluruh substansi, format, dan terminologi telah sesuai dengan standar akreditasi internasional yang ditetapkan ACQUIN.

Direktur Direktorat Penjaminan Mutu, Prof. Dr. Lia Yuliana, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa revisi hasil desk evaluation ini menjadi tahap penting untuk memastikan seluruh dokumen dari Cluster Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan Fakultas Psikologi (FP) selaras dengan panduan asesmen eksternal yang akan dilakukan oleh asesor internasional. Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk meminimalkan revisi di tahap asesmen dan memastikan bahwa dokumen yang dikirimkan telah memenuhi standar mutu internasional.

Kegiatan ini dihadiri oleh 47 peserta yang terdiri dari Jajaran DPM, serta Tim Pendamping Akreditasi Internasional dari berbagai program studi, dekan, wakil dekan dan koordinator prodi, dan tim task force FIP, FISIP, dan FP. Kehadiran peserta menjadi bagian penting dalam proses penyempurnaan dokumen agar setiap klaster memiliki konsistensi mutu dan keselarasan substansi sesuai dengan standar ACQUIN.

Dalam hasil review sebelumnya, Mr. Robert Raback memberikan sejumlah masukan yang mencakup aspek teknis dan substansi. Dari sisi teknis, ia menyoroti perlunya penyeragaman penomoran annex, konsistensi penggunaan Bahasa Inggris dalam seluruh dokumen, serta penyusunan Module Handbook yang ringkas namun komprehensif. Dari sisi substansi, ia menekankan pentingnya penyajian data mahasiswa yang relevan, kejelasan beban kerja dosen, serta bukti implementasi sistem penjaminan mutu berbasis siklus PDCA. Ia juga menambahkan bahwa penyusunan SAR perlu menunjukkan keterkaitan kurikulum dengan standar European Standards and Guidelines (ESG) sebagai dasar utama penilaian akreditasi.

Prof. Lia menuturkan bahwa kegiatan ini tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari rangkaian panjang persiapan UNY menuju akreditasi internasional. Sejak pertengahan tahun 2025, berbagai kegiatan telah dilakukan untuk memperkuat kesiapan universitas, mulai dari workshop penyusunan draf kurikulum, sesi berbagi strategi akreditasi internasional, hingga penyusunan dan penerjemahan dokumen SAR. Semua tahapan tersebut menunjukkan komitmen kuat UNY dalam menjaga kualitas dan konsistensi setiap dokumen yang diajukan.

Lebih lanjut, Prof. Lia menekankan bahwa proses akreditasi internasional ini bukan sekadar pemenuhan administratif, tetapi menjadi momentum penting dalam membangun budaya mutu di lingkungan universitas. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh program studi tidak hanya siap menghadapi asesmen, tetapi juga mampu menunjukkan transformasi mutu yang berkelanjutan sesuai dengan standar internasional,” ujarnya.

Dengan terselenggaranya kegiatan revisi hasil desk evaluation ini, UNY semakin siap melangkah menuju tahap asesmen eksternal oleh tim evaluator ACQUIN. Kesiapan ini menjadi wujud nyata komitmen UNY dalam mewujudkan visinya sebagai universitas yang unggul, mendunia, dan berkarakter. Melalui kerja kolaboratif seluruh tim, universitas optimistis dapat meraih akreditasi internasional ACQUIN untuk Cluster FIP, FISIP, dan FP, serta memperkuat reputasi akademik UNY di tingkat global.